Powered By Blogger

Minggu, 27 Maret 2011

DAUN KERING ITU AKHIRNYA GUGUR

pohon nangka yang rindang
Dihalaman rumah berdiri dengan  kokohnya sebatang pohon nangka, daunnya yang rimbun berwarna hijau mengkilap manandakan kesuburuan tanaman itu, diantara batang dan dahan berjuntai dan tersusun dgn indahnya benda bulat dari yang paling kecil sampai yang besar, semakin kebawah semakin besar yang membedakan usia benda itu, yah itulah buah nangka yang sangat digemari banyak masyarakat kita, mulai dari buah yang muda digunakan para ibu2 untuk membuat sayuran yang lezat sampai buahnya yang telah matang sangat enak sekali dikonsumsi baik langsung maupun diolah berbagai macam makanan atau minuman seperti jus nangka, atau bahan campuran untuk membuat kue agar rasa dan aromanya menambah selera orang yang ingin menikmatinya.

Pada tulisan di posting ini saya tidak terlalu fokus untuk membahas buah nangka tersebut ataupun mahluk lain yang memanfaatkan keberadaan tumbuhan itu, tetapi yang menjadi perhatian adalah daunnya yang rimbun itu menaungi halaman dan teras rumah dari sengatan sinar matahari di siang hari, sehingga ketika berada di teras rumah terasa sejuk dan menyegarkan. Mengamati dedaunan benar-benar sangat mengasyikan, ada daun yang berwarna hijau muda berukuran kecil menandakan daun yang masih muda, lalu ada daun yang berwarna hijau tua dan berukuran lebih besar, serta ada yang berwarna kuning sebagian dan  ada pula yang berwarna  kuning keseluruhannya sebagai tanda bahwa daun itu sudah sangat tua.  

Suatu ketika ketika sedang duduk diatas bangku yang terbuat dari kayu di bawah pohon itu sambil membaca buku terdengar suara dari atas lalau  menengadahkan kepala ketas terlihat diatas ranting pohon terlihat dua pasang burung kutilang sedang berlompat-lompatan dari satu ranting keranting lain sambil memakan serangga yang ada dibatang pohon nangka tersebut dengan paruhnya yang mungil, kadang-kadang ia mengelurkan suara yang seakan-akan bernyanyi dengan riangnya. Kehadirannya benar-benar menambah sejuk dan damainya suasana disekitar tumbuhan itu. 
Tidak lama kemudian datang angin berhembus walaupun tidak terlalu kencang tetapi cukup untuk membuat dahan itu bergoyang, lalu terlihat beberapa daun yang berwarna kuning  dan kering berterbangan, berguguran diterpa angin itu, sementara daun yang berwarna hijau tetap melekat dengan kokohnya diranting-ranting pohon.  Lalu sehelai daun yang berguguran itu kuambil, diamati  dengan seksama ternyata tangkainya telah layu sehingga tidak mampu lagi melekat dengan ranting pohon, daunnyapun sudah tidak lagi berfungsi sebagai pemasak makanan bagi tumbuhan itu, sementara daun muda yang mulai muncul sebagai penggantinya terlihat sangat banyak, lebih banyak dari daun yang telah gugur tadi. 
Siklus proses perjalanan daun dari mualai tumbuh kemudian menjadi daun dewasa lalu menjadi daun tua dan kering, akhirnya gugur....lalu muncul lagi daun muda dan begitu seterusnya sampai tanaman itu mati.

Daun tadi adalah salah satu contoh bagaimana sifat fananya mahluk yang ada di alam ini, mulai terbentuk sampai akhirnya tua dan mati, siklus itu terus berjalan tiada hentinya sepanjang alam dunia ini masih ada.
Nah ternyata cukup menarik dari pelajaran daun tadi, ada kurun waktu sebelum daun itu kering dan mati memiliki masa produktivitas yang mampu menopang keberadaan pohon nangka itu secara keseluruhan sebagai bagian dari sistem yang memiliki peran yang sangat vital bagi kelangsungan kehidupan pohon itu.

Demikian pula pada diri manusia, ketika masih ada kesempatan untuk memberikan yang terbaik kepada sesama sebagai bentuk pengabdian kepada sang Khaliq, maka kesempatan itu agar dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya, karena ada masa ketika kita tidak mampu lagi berbuat, walaupun keinginan itu ada. Karena salah satu kunci kebahagiaan adalah ketika kita mampu membahagiakan orang lain, tidak ada yang namanya kebahagiaan kalau kita berada ditengah orang-orang yang menderita.
Tidak terbantahkan bahwa kebahagiaan adalah tujuan hidup setiap makhluk sepanjang zaman dan dimanapun ia berada serta siapapun orangnya, semua mendambakan kebahagiaan baik dengan ucapan maupun dengan perbuatan sebagai tujuan dari segala usaha yang dilakukan. 
Ketika ingin mencapai kebahagiaan itu maka diperlukan peran orang lain, karena tidak mungkin kita akan bahagia dengan sendirinya, oleh karena itu dalam diri kita ada pula hak-hak orang lain yang juga ingin bahagia karena keberadaan kita. Sebagai makhluk sosial dari bagian sistem dan siklus roda kehidupan tidak dapat dipungkiri saling memberi, saling berbagi, saling memabantu, saling menyayangi dalam berbagai hal tentunya sesuai dengan norma-norma akan mampu membawa kesalah satu kunci  hidup menjadi bahagia.

Namun pada hakekatnya kebahagiaan itu akan didapat jika usaha yang dilakukan mendapat Ridha dari Allah Swt.


Hari kita adalah hari ini lakukanlah yang terbaik untuk mencapai kebahagiaan, jangan tunggu hari esok, kita tidak tahu apa yang akan terjadi nanti...........karena jika kita tidak memanfaatkan kesempatan dengan melakukan hal-hal yang terbaik, kelak kita akan menyesal, karena bagaimanapun kuatnya kita nanti ada masanya kita tak mampu lagi berbuat dan kemudian DAUN KERING ITU AKHIRNYA GUGUR.