Powered By Blogger

Jumat, 17 Desember 2010

Indahnya sebuah pengharapan ( Rumahku Sorgaku )

lingkungan yg asri dan sejuk

Di suatu sore disebuah pedesaan yang damai......suara gemiricik air yang jatuh dari bukit disamping rumah terdengar indah, dan air itu terkumpul di sebuah kolam yang tercipta melalui proses alam, dan disekelilingnya berdiri beberapa batang pohon meranti serta tanaman anggrek dan bunga yang tumbuh indah disekeliling kolam, ikan-ikan terlihat berenang kesana kemari dengan bebasnya, seakan ia bermain dengan riangnya didalam  kolam yang airnya sangat dingin dan bening sambil menikmati makanan berupa lumut berwarna hijau yang tumbuh di  kolam itu, kemudian terlihat serangga kecil serta kupu-kupu yang berterbangan kemudian hinggap dikelopak bunga untuk menghisap madu, kemudian tidak jauh dari kupu-kupu yang sedang asyik menghisap madu tersebut terlihat sepasang burung kecil yang sedang berkicau bersuara seakan ia sedang mendendangkan lagu dengan merdunya  sedang bertengger diranting pohon, sejenak kemudian ia terbang saling susul menyusul....oh rasa iri melihatnya, ia begitu gembira dan begitu serasinya saling memadu kasih sambil berdendang riang dari ranting satu keranting lainnya. Angin berhembus dengan lembut menambah sejuknya suasana alam disekitarnya.


Tidak jauh dari kolam itu berdiri kokoh sebuah rumah sederhana yang terbuat dari kayu, tiangnya terbuat dari kayu ulin ( sering disebut pula kayu besi ), kayu ulin itu hanya dapat tumbuh di bumi Kalimantan yang memiliki kekuatan yang sangat luar biasa, umurnya mencapai sampai ratusan tahun. Kayu itulah yang dijadikan tiang untuk bangunan rumah kayu tersebut, rumah itu berbentuk panggung namun tidak terlalu tinggi  seperti rumah gadang di Sumatera Barat, rumah dengan ukuran kurang lebih 64 persegi cukuplah bagi keluarga kecil, dirumah itu memiliki dua buah kamar, ruang tamu,  ruang keluarga dan ruang dapur. Walaupun terlihat sederhana namun rumah tersebut sudah ditata dengan nuansa modern sehingga sangat nyaman untuk ditempati. Kehadiran rumah yang berdiri dengan anggunnya dilereng bukit itu benar-benar terlihat indah dan serasi dengan lingkungan alam disekitarnya.

Dipekarangan rumah itu seorang gadis kecil yang cantik dan lucu , rambut ikal sebahu dengan baju berwarna pink sedang berlari  kesana kemari  berusaha menangkap seekor kupu-kupu, namun selalu gagal, tiba-tiba  duh... suatu ketika kakinya tersandung dan iapun terjatuh, melihat gadis kecil itu terjatuh  seorang wanita dewasa berlari untuk menolong gadis itu yang sedang menangis karena kesakitan....oh ternyata wanita itu ibu dari gadis kecil yang sedang menagis tadi...sejenak kemudian setelah ditemui oleh ibu itu entah apa yang dikatakannya, gadis kecil itu kembali tertawa riang dan melanjutkan bermain sambil berlari mengejar kupu-kupu, tidak lama kemudian keluar dari pintu rumah seorang anak laki-laki sekitar 10 tahun, bentuk tubuhnya yang bongsor namun gesit, ia datang membawa alat untuk menangkap kupu-kupu guna menolong adiknya yang sedang berusaha untuk menangkapnya setelah beberapa lama tidak mendapatkan hasil, yah....hanya beberapa saat anak laki-lakiitu berhasil menangkap kupu-kupu yang sangat cantik dan indah, lalu kupu-kupu hasil tangkapannya itu diberikannya kepada adiknya...gadis kecil itu berteriak dan tertawa dengan girangnya setelah mendapat kupu-kupu dari kakaknya lalu mereka berdua bermain bersama dengan akrabnya saling menyayangi.....mereka terlihat sangat gembira.
Tidak jauh dari kedua anak tadi bermain diatas sebuah bangku yang terbuat dari kayu duduklah sepasang suami isteri yang sedang asyik saling ngobrol, entah topik apa yang sedang dibicarakannya, disela-sela diskusinya kadang mereka saling tersenyum dan tertawa dengan mesranya sambil memperhatikan anak mereka yang sedang bermain, sesaat kemudian ia menyantap makanan riangan berupa singkong rebus yang diambil tadi pagi dari kebun kecil dibelakang rumahnya sambil menikmati secangkir kopi.



Ketika hari menjelang senja mereka pulang kerumah untuk membersihkan diri dan bersiap-siap untuk melaksanakan sholat mahgrib berjamaah, maka ketika waktu sholat telah tiba anak laki-laki langsung berdiri mengumandangkan adzan dengan suara yang merdu, setelah itu mereka melaksanakan sholat maghrb berjamaah, setelah salam dan wirid serta diakhiri dengan do'a mereka saling bersalam-salaman untuk meminta ampun atas semua kesalahan baik yang sengaja maupun tidak. Beberapa saat setelah itu mereka membaca Al-Qur'an, sang ayah sedang memperhatikan anak laki-lakinya menghafal surah-surah pendek, sementara ibunya membantu anak gadis kecilnya belajar membacadi buku Iqra. Setelah sholat Isya berjamaah dilanjutkan dengan makan malam bersama.
Setelah makan malam mereka melaksanakan tugas masing-masing, bagi anak-anak mereka belajar untuk persiapan besok masuk sekolah, sementara sang ayah sedang membaca buku, sementara ibunya membersihkan sisa-sisa makan setelah makan malam tadi.

Tulisan diatas adalah gambaran suasana rumah tangga yang harmonis,  keluarga yang Sakinah, mawaddah dan Warrahmah, dambaan setiap insan. Untuk mencapai itu perlu kesabaran dan tekad yang kuat untuk tidak mudah tergeser oleh nilai-nilai yang dapat merusak keharmonisan itu. Dalam membentuk sebuah rumah tangga perlu perencanaan yang matang dan benar-benar dilandasi nilai cinta dan kasih sayang, selanjutnya hanya kepada Allahlah kita berserah diri dan hanya kepada-Nyalah digantungkan semua harapan agar mampu menjalankan bahtera rumah tangga yang sakinah, mawaddah dan warrahmah.
Jika pengharapan itu tercapai semua akan menjadi indah maka inilah yang dikatakan SORGAKU - RUMAHKU.

 

Sabtu, 04 Desember 2010

Teduhnya lautan biru sebening hati yang suci

Panorama pantai

Pagi itu.....setelah sarapan kupergi ketepi pantai untuk melihat suasana di alam terbuka, setelah selama beberapa hari hanya berada di dalam kamar/ruangan untuk menyelesaikan tugas-tugas yang banyak menyita waktu.

Setibanya di pantai itu....subhanallah...betapa indahnya pemandangan pantai pagi itu, cuaca yang cerah benar-benar terlihat air laut yang berwarna biru seakan menyatu dengan garis langit yang berwarna biru pula, sambil berjalan diatas hamparan pasir itu mata tidak bosan-bosannya memandang lautan yang teduh, ya.....karena pagi itu tidak ada angin yang behembus deras sehingga gelombang lautanpun tidak sebesar ketika angin berhembus kencang, mata hari nampak terlihat di ujung sebelah timur menambah indahnya panorama pantai yang berpasir putih. Dari kejauhan terlihat para nelayan yang mencari ikan untuk mencari nafkah kebutuhan hidup keluarganya.


Kalau memperhatikan teduhnya lautan itu rasanya tidak mungkin ia mampu mendatangkan bencana, namun kenyataannya dinegeri ini tidak sedikit korban akibat kegananasan lautan, tidak hilang dalam ingatan bagaimana air laut yang telah memporak porandakan Aceh dan sekitarnya, bahkan yang terbaru pulau Mentawai, yah...ternyata dibalik ketenangannya itu tersimpan mesteri yang sukar untuk ditebak apa yang akan terjadi kemudian. Namun dalam posting ini saya tidak mengulas tentang bencana yang disebabkan air laut lebih jauh, namun yang menarik perhatian saya saat ini adalah kehadiran pantai yang teduh dan damai ini benar-benar membuat hati jadi sejuk, Alhamdulillah...Allah telah menciptakan alam ini begitu indahnya, keindahan yang kurasakan pada saat ini semata-mata anugerah nikmat yang diberikannya, udara yang sejuk walau tidak dapat dilihat dan pegang namun dapat dirasakan dan dinikmati, hirupan nafas yang dalam membuat dada terasa longgar, itulah nikmat yang terkadang manusia lupa untuk mensyukurinya, justru ketika musibah datang seakan-akan hilanglah nikmat yang telah diterima selama bertahun-tahun, keluh kesah dan hujatan selalu mewarnai kehidupan, betapa hati ini ingin selalu melihat kedamain sebagaimana teduhnya lautan pada pagi ini.


Pasir pantai yang putih terasa lembut ketika tersentuh telapak kaki, berjalan dengan telanjang kaki (tanpa alas) diatas pantai benar2 terasa nyaman, namun kadang-kadang ada orang-orang yang tidak bertanggung jawab, membuang sampah seenaknya tanpa memperdulikan lingkungan, ini kadang2 membuat kenyamanan pantai jadi berkurang.

Dari pantai ini juga ternyata berapa ribu manusia yang hidupnya bergantung dari jasa pantai, didalamnya banyak tersimpan benda laut seperti berbagai jenis kerang dsb, yang banyak mengandung manfaat bagi tubuh manusia jika mengkonsumsi. Perpaduan antara lautan dan pantai ternyata mengandung barokah yang tidak ternilai.


Bagi orang-orang yang banyak bersyukur atas nikmat Allah yang tak terhingga ini yakinlah Allah akan melipat gandakan nikmat itu yang datangnya tidak terduga, namun jika tidak bersyukur atas nikmat-Nya, maka tunggu adzab Allah yang sangat pedih.......

Yah.....teduhnya lautan biru sebening hati yang suci bagi insan yang bersyukur atas nikmat alam pemberian-Nya