Acara panel penyampaian laporan satker |
Di saat pagi hari tanggal 13 November 2010 setelah sholat Subuh kubuka pintu kamar hotel ditretes, kebetulan kamar yang kutempati berada dilantai 6 yang mana teras luarnya menghadap ke arah timur, persis berhadapan dengan gunung yg cukup tinggi, namun saya lupa apa nama gunung tersebut, terasa sejuk udara yang kurasakan membuat tubuh terasa segar setelah tidur semalam, dari kejauhan terlihat gunung yang diselimuti embun sementara puncaknya terlihat awan putih mengelilingi diseputar puncak gunung tersebut, subhanallah betapa indahnya pemandangan itu, tidak mungkin semua itu ada dengan sendirinya, pasti ada yang menciptakan-Nya, sungguh Maha Besar Allah Swt pencipta alam semesta dengan segala keindahan dan kesempurnaannya.
Indahnya alam dgn latar belakang gunung yg diselkimuti awan |
Setelah sekian lama kuterpaku memandang pemandangan alam disekeliling sejauh mata memandang sambil berdiri diteras hotel, tidak terasa waktu sudah menunjukan pukul 07.00 pagai waktu setempat, maka sayapun bergegas pergi untuk mandi karena hari ini akan melakukan kunjungan dan rekreasi ke daerah Jatim Park di Batu Malang membawa seluruh peserta Rakor KIS yg jumlahnya kurang lebih 230 orang.
Setelah sarapan pagi di restaurant hotel seluruh peserta dipersilakan untuk memasuki bus yang sudah disediakan oleh rekanan dari Biro perjalanan kami, sementara saya dan tiga orang teman yang lainnya menggunakan Kijang Inova mengiringi dari belakang, setelah menempuh perjalanan kurang lebih 3 jam akhirnya kami sampai di lokasi Jatim Park, disini kami menikmati keindahan suasana lingkungan yang asri, penempatan pedagang kaki lima yang tertata dengan apik menambah suasana menjadi hidup dan membuat hati menjadi tenteram, udara yang sejuk diantara tanaman yang ditanam disekelilingnya menambah keasrian lingkungan. Sayang sekali disaat rekreasi ketempat yang indah seperti ini saya tidak dapat ditemani isteri*, karena pada saat yang bersamaan dia sedang berhalangan karena kesibukannya serta tugas sebagai PNS yang tidak bisa ditinggalkannya, semoga dilain waktu dan kesempatan kami bisa rekreasi bersama.
Hasil kreasi |
Keindahan alam ciptaan Allah Swt yang dipadukan dengan kreasi manusia sebagai mahluk yang berakal untuk membentuk lingkungan menjadi sangat nyaman untuk dinikmati dan dihuni oleh kita semua, kenikmatan dan keindahan yang kita dapati tidak terhitung nilainya, namun disaat kita mendapat musibah seakan-akan telah lupa dengan semua kenikmatan yang telah didapat selama ini, seperti terjadinya musibah Tsunami di Mentawai serta terjadinya erupsi gunung Merapi yang mana kesemuanya itu membuat dunia menjadi prihatin, berapa banyak korban nyawa manusia serta binatang ternak bahkan harta benda penduduk yang terkena musibah, namun mengingat itu semua sudah terjadi dan kita sebagai mahluk ciptaan dari Yang Maha Kuasa kiranya dapat mengambil pelajaran dari kedua peristiwa itu yang datangnya hampir bersamaan.
Yah setiap peristiwa pasti ada hikmah dibaliknya, ketika Allah menurunkan musibah, bisa jadi itu adalah ujian sebelum Ia memberikan suatu kenikmatan lain yang kita sendiri terkadang tidak menyadarinya.
Suasana dalam Bus |
Sebagai contoh suatu ketika saya mendapat tugas dari pimpinan untuk melakukan survei rencana lokasi pembanguan MAN di Melak Kabupaten Kutai Barat Provinsi Kalimantan Timur, mengingat waktu yang sangat terbatas pada hari itu saya harus dapat menyelesaikan tugas itu tepat waktu, namun apa hendak dikata ternyata sejak subuh hingga lepas tengah hari hujan turun dengan lebatnya, sehingga rencana ke lokasi pada jam 08.30 jadi berantakan, rasa kuatir tugas tidak dapat terselesaikan tepat waktu, sehingga kuatir pulang samapai waktu malam masih berada di tengah hutan, mengingat perjalanan menuju Melak tersebut harus melewati hutan yang sangat sunyi sekali. Nah baru sekitar pukul 14.00 baru bisa menuju lokasi yang tempatnya sangat licin dan melalui jalan yang berlumpur, hati ini ada sedikit menggerutu mengapa saya harus menerima cobaan seperti ini, namun setelah tugas selesai pada pukul 17.00 sore sayapun bersama dua orang kawan pulang menuju Samarinda, selama dalam perjalanan rasa kesal masih terasa di hati karena pakaian bersih menjadio kotor akibat lumpur, ya....Allah...sambil menyandarkan diri di mobil dalam perjalanan kuarahkan pandangan kelangit......subhanallah.....betapa indahnya pelangi terlukis dilangit biru yang bersih tanpa awan sedikitpun, sehingga keindahannya dengan warna warni yang sangat menakjubkan benar2 membuat hati menjadi sejuk, lupa sudah dengan kejadian tadi pagi.
Kemudian keindahan penglihatan mata tidak terhenti sampai disitu, pada malam harinya kembali bulan purnama muncul dengan anggunnya, bagaikan manisnya senyuman sang bidadari dari kayangan, langit yang bersih membuat penampakan bulan menjadi sempurna untuk dipandang, hutan yang sebelumnya dikira gelap gulita menjadi terang benderang yang diterangi cahaya rembulan.
Nah dari peristiwa penomena alam itu ternyata Allah telah memberikan cobaan berupa hujan pada pagi harinya, ternyata Dia akan memberikan pelangi di sore hari dan rembulan dimalam hari, barulah saya menyadari kekeliruan ini, saya telah berdosa karena sempat menggerutu didalam hati disaat cobaan berupa hujan datang, saya merenung sejenak seandainya tidak terjadi hujan pada pagi hari pastilah pelangi yang sangat indah itu tidak akan muncul, demikian pula sang rembulan pun tidak akan nampak keindahannya dengan sempurna karena akan diselimuti awan hitam yang menutupinya....disinilah kelemahan sebagai manusia terkadang hanya mampu menilai apa yang dilihat dan dirasakan pada saat itu, namun terkadang tidak sampai terfikirkan ada apa dibalik peristiwa itu semua.
Memberi araha sekaligus menutup kregiatan Rakor |